Sistem Informasi di Sarana Pelayanan Kesehatan

a

Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi informasi semakin berkembang yang ditandai dengan perkembangan internet, sehingga dapat dikatakan bahwa yang mereka menguasai informasi & teknologi adalah yang ‘menguasai dunia’. Karena hampir semua aspek dalam kehidupan terkena imbasnya, salah satunya aspek kesehatan khususnya pada sarana pelayan kesehatan. Tidak diragukan lagi bahwa kesehatan adalah salah satu kebutuhan primer manusia, karenanya sarana pelayanan kesehatan hampir setiap hari ramai dikunjungi oleh masyarakat. Maka dari itu, untuk kepentingan pengobatan pasien. semua hal mengenai informasi pasien harus dikelola dengan baik & aman, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang aman & berjalan lancar. Indonesia menduduki posisi kedelapan terbesar di dunia dalam menggunakan internet dan empat besar di Asia setelah China, India dan Jepang. Jumlah pengakses internet saat ini di Indonesia mencapai 61 juta jiwa atau 23,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia diyakini terus meningkat kualitasnya, tidak heran diikuti meningkatnya jumlah usahawan dengan minat bisnis penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan.

Penggunaan sistem informasi pada sarana pelayanan kesehatan bisa memudahkan dan mempercepat kerja para tenaga administrasi kesehatan. Selain mudah dalam pencarian data pasien, juga sangat menghemat waktu. Dengan demikian, dapat dipastikan akan mengurangi beban kerja para tenaga administrasi. Secara tidak langsung ini dapat berdampak pada kinerja petugas dalam melayani pasien dan dapat meningkatkan mutu layanan suatu Rumah Sakit. Di sisi lain, pendaftaran berobat pasien dengan pemanfaatan IT ini sangat jitu menghindari risiko terjadinya duplikasi data pasien suatu Rumah Sakit. Dengan demikian, keakuratan data dapat terjamin untuk keperluan analisa penyebaran penyakit atau penyusunan laporan 10 penyakit terbesar juga laporan-laporan lain ke Dinas Kesehatan. Laporan ini berperan penting untuk menganalisis permasalahan-permasalahan kesehatan di masyarakat dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, penggunaan teknologi dalam menunjang Jaminan Kesehatan juga bisa dimanfaatkan untuk membangun sebuah Integrated Healthcare Information System (Sistem Informasi Layanan Kesehatan Terpadu) guna menghubungkan data antar Rumah Sakit kabupaten, provinsi dan nasional. Ini dapat menunjang pelayanan kesehatan secara menyeluruh misalnya dalam hal pengurusan surat rujukan pasien Rumah Sakit dari Puskesmas atau klinik ke RSU Kabupaten/Provinsi dan nasional. Tidak perlu lagi terjadi masalah penundaan pemberian layanan kesehatan dikarenakan persyaratan administratif berupa surat rujukan dan identitas pribadi yang tidak lengkap jika setiap data antar Rumah Sakit dan Puskesmas telah saling terhubung.

Penggunan teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan tidak jauh dari program dan desain antar muka (interface) nya. Karena jika programnya kurang baik dan tidak bisa memenuhi kebutuhan petugas pengelola data dan informasi pasien maka akan berdampak buruk bagi pelayanan dan kinerja sarana pelayanan kesehatan tersebut. Maka dari itu dibutuhkan program yang diesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu, desain antar muka (interface) sistem informasi sarana pelayanan kesehatan harus mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh seluruh petugas pengolah data di sarana pelayanan kesehatan agar tidak memakan banyak waktu kerja karena harus menghadapi sistem yang membingungkan dan bertele-tele. Desain antar muka tersebut juga mungkin dapat dibuat seindah dan senyaman mungkin untuk dipandang agar petugas tidak merasa jenuh dalam bekerja karena kejenuhan bisa membuat pekerjaan menjadi kacau sehingga data informasi pasien yang harusnya dapat dikelola dengan menjadi berantakan dan berimbas pada buruknya pelayanan kesehatan di sarana bersangkutan.

Untuk melakukan penerapan sistem informasi sarana pelayanan kesehatan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :

·      Software (Sistem Informasi Manajemen Sarana Pelayanan Kesehatan)

·      Hardware (seperangkat komputer)

·      Networking (Jaringan LAN, wireless)

·      SOP (Standar Operasional Prosedur)

·      SDM (Sumber Daya Manusia)

Salah satu institusi sarana pelayanan kesehatan adalah institusi rumah sakit. Karena kompleksitas sangat tinggi dalam penanganan operasional rumah sakit, tidak heran didalam manajemen rumah sakit terdapat hampir semua disiplin ilmu pengetahuan dan salah satunya adalah bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat yakni bidang teknologi informasi. Diantara sarana prasarana penunjang operasional rumah sakit bidang teknologi informasi adalah software rumah sakit sebagai salah satu bagian dari sistem informasi manajemen rumah sakit.

Namun kini Indonesia telah banyak tersedia produk software rumah sakit berbahasa Indonesia, sehingga rumah sakit semakin banyak memiliki alternatif dalam memilih produk software rumah sakit yang cocok dengan budaya bisnis rumah sakit bersangkutan.

Telah banyak ditemukan website yang menawarkan produk software rumah sakit. Tersedia produk dengan beragam penawaran, diantaranya ada yang gratis, ada yang berbasis web, ada yang telah memiliki puluhan klien rumah sakit, artinya banyak tersedia pilihan bagi institusi rumah sakit.

Adapun peran sistem informasi kesehatan dalam kesehatan

Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
– Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
– Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
– Health worksforce (tenaga medis)
– Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
– Health information system (sistem informasi kesehatan)
– Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)

Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:
– Upaya kesehatan
– Penelitian dan pengembangan kesehatan
– Pembiayaan kesehatan
– Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
– Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
– Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
– Pemberdayaan masyarakat.

Manfaat dari sistem informasi kesehatan
– memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit
– memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di situ
– semua kegiatan di rumah sakit terkontrol dengan baik / bekerja secara tersturktur

Tujuan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah
– Merumuskan Kebijakan dibidang perumahsakitan
– Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional
– Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyeleggaraan rumah sakit secara nasional.

Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).

Ketika sistem informasi telah siap diimplementasikan ternyata ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan system informasi yang terintegrasi dan berbasis komputer, sulitnya merubah pola kerja yang telah terbiasa dengan sistem manual menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang belum semuanya dalam bentuk elektronik yang akan memudahkan proses migrasi data. Untuk itu dibutuhkan pelatihan dalam bidang teknologi informasi pada petugas.

Software sistem informasi yang akan coba saya paparkan berikut adalah sebuah software sistem informasi pelayanan kesehatan yang terdapat pada klinik  dokter gigi atau software informasi klinik produk dengan nama Easy Dentist Assistant. Software ini bertujuan untuk mempermudah mengelola dan mengatur sebuah klinik hingga ke depo obat atau apotek dan keuangan dengan lebih mudah mudah. Easy Dentist Assistant adalah software aplikasi untuk membantu prakter dokter gigi dalam manajemen file rekam medis pasien.

Easy Dentist Assitant dilengkapi odontogram, sehingga lebih professional dalam pembuatan report rekam medis. Easy Dentist Assitant dilengkapi ekstensi FASILITAS SMS GATEWAY, sehingga Anda dapat MENJADWAL PENGIRIMAN SMS kepada seluruh pasien Anda. Terutama sebagai sms remainder. Hasil file rekam medis Easy Dentist Assistant, SANGAT KECIL, sehingga mudah dalam BACKUP DATA. LISENSI Easy Dentist Assitant BOLEH DIGANDAKAN untuk seluruh karyawan Anda dalam satu klinik / rumah sakit.

Berikut tampilan Easy Dentist Assistant

untitled-2

Hak akses software Easy Dentist Assistant

Software ini mempunyai beberapa tingkat hak akses sesuai dengan kepentingan dari mengoperasikan dan data yang bisa diatur atau diakses oleh tingkatan manajemen pada klinik dan apotek. Hak akses software sistem informasi klinik ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

  1. Administrator
  2. Superuser
  3. Dokter
  4. Operator

Pada modul ini juga dilengkapi dengan informasi data obat yang tersedia pada klinik atau apotek, layaknya software manajemen lain yang mempunyai modul kasir yang bisa mengecek stok ketersediaan obat pada depo obat atau klinik.

Sumber:

http://sitihamidah.web.ugm.ac.id/2015/04/14/sistem-informasi-pada-sarana-pelayanan-kesehatan/

http://laylialatifah.web.ugm.ac.id/2015/04/14/sistem-informasi-pada-sarana-pelayanan-kesehatan/

https://middlesoft.blogspot.co.id/2015/08/software-rumah-sakit.html

http://software-rekammedis.blogspot.co.id/2013/09/software-praktek-rekam-medis-dokter-gigi.html

Tinggalkan komentar